Pertumbuhan penduduk
yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan
masyarakat Indonesia. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera
ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila
permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang
sangat kompleks dan saling terkait satu dengan lainnya.
Secara umum dampak ledakan penduduk dari berbagai aspek meliputi:
1.Jumlah pengangguran semakin meningkat.
2. Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah.
3. Kebutuhan pendidik, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh.
4. Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan.
5. Tingkat kemiskinan semakin meningkat.
Dampak sosial
yang terjadi akibat masalah ledakan penduduk adalah kemiskinan, karena
banyaknya penduduk, lapangan pekerjaan terbatas, akibatnya banyaklah
yang menganggur. Kemiskinan berkaitan erat dengan kemampuan mengakses
pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori. Dengan
demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit menular
seperti diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu masyarakat menderita
penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar terutama pada bayi.
Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena
kemiskinan.
Dampak dari pertumbuhan penduduk yang semakin luar biasa
akan menimbulkan banyak sekali konflik dalam ranah kehidupan sosial,
seperti kendala yang dihadapi oleh badan kesejahteraan keluarga
berencana (BKKBN) yang harus memberikan pelayanan bukan hanya pelayanan
kontrasepsi melainkan juga konsultasi menyangkut seluruh masalah dasar
ibu, anak, gizi, dan terutama tentang pentingnya program KB dan dampak
ledakan penduduk. Bukan hanya itu saja pengaruh pertumbuhan penduduk
terhadap perkembangan sosial juga menyebabkan terjadinya migrasi
penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan
tujuan untuk menetap.
Pertumbuhan
penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan
masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan
dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di
dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku dalam
masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan
penduduk terhadap perkembangan sosial di masyarakat. Berikut adalah
penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan
sosial di masyarakat.
1. Meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan sandang, pangan,dan papan
Setiap
manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yakni
sandang, pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini tak terelakkan lagi
harus terpenuhi untuk kelanjutan hidup manusia. Kebutuhan akan sandang
dapat dipenuhi oleh industry tekstil,kebutuhan akan pangan dapat
dipenuhi oleh industri pertnian (salah satunya), dan kebutuhan papan
dapat dipenuhi oleh industry bahan bangunan (salah satunya). Jika
terjadi ledakan jumlah penduduk, maka semakin banyak pula manusia yang
membutuhkan asupan sandang, pangan, dan papan.
Dalam buku berjudul
The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R.
Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya
penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut menggunakan argumen yang
sama seperti yang dikemukakan Thomas Malthus dalam An Essay on the
Principle of Population (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk
mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan
yang akan mengakibatkan kelaparan . Sebagai contoh untuk kebutuhan
pangan, pemerintah memiliki BULOG (Badan Urusan Logistik) untuk
pemerintah pusatdan DOLOG (Depot Logistik) untuk pemerintah daerah yang
berfungsi salah satunya untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pangan
pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan lain-lain. Semakin
bertambahnya penduduk, maka akan semakin banyak pula kebutuhan pangan
pokok yang harus disediakan oleh DOLOG. Jika kebutuhan sembako yang
disediakan oleh DOLOG ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk
di daerah itu tentu sembako akan menjadi barang rebutan dan akan menjadi
barang yang langka yang mengakibatkan harganya akan semakin melonjak
dan masyarakat yang berada di kelas ekonomi menengah ke bawah tidak
mampu membeli kebutuhan pangan tersebut, dan tentu akan berdampak pada
kemiskinan yang kian parah.
2. Berkurangnya lahan tempat tinggal
Untuk
memenuhi kebutuhan papan yakni rumah tentu kita memerlukan lahan untuk
membangun. Semakin bertambah banyak penduduk, tentu kebutuhan akan rumah
semakin banyak dan otomatis lahan yang dibutuhkan semakin banyak.
Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap. Yang akan terjadi adalah
padatnya pemukiman dan sedikit sekali lahan-lahan kosong yang tersisa
karena semakin sedikitnya lahan yang kosong, akan membuat harga tanah
semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat ekonomi menengah ke bawah
tidak mampu membeli tanah untuk membangun rumah, sehingga mereka mencari
“lahan” lain untuk tinggal, seperti kolong jembatan, taman kota,
stasiun, emperan toko, dan lain-lain.
Tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan papan, untuk memenuhi kebutuhan pangan pun kita memerlukan
lahan. Misalnya beras, untuk menghasilkan beras tentu diperlukan sawah
untukmenanam padi.Semakin bertambahnya penduduk semakin bertambah pula
kebutuhan akan beras . Dan semakin bertambahnya kebutuhan beras akan
semakin bertambah pula kebutuhan akan lahan untuk menanam padi. Apa yang
terjadi jika lahan ‘lumbung padi’ nasional semakin lama semakin
berkurang ? Jika kita dilihat dua fenomena di atas, ledakan penduduk
akan mengakibatkan terjadinya perebutan lahan untuk perumahan dan
pertanian. Dan sebagian besar fenomena yang terjadi dewasa ini adalah
pengikisan lahan yang lebih diutamakan untuk perumahan. Kemudian ledakan
penduduk juga akan berakibat semakin berkurangnya rasio antara luas
lahan dan jumlah penduduk atau yang biasa kita sebut dengan kepadatan
penduduk.
3. Meningkatnya investor yang datang
Dengan
banyaknya jumlah penduduk akan berakibat menjamurnya pusat
perbelanjaan. Seorang pengusaha tentu akan membangun usahanya ditempat
yang strategis, tempat yang ramai, dan tempat yang menurutnya banyak
terdapat konsumen. Kawasan padat penduduklah yang akan menjadi incaran
para investor atau pengusaha. Untuk daerah perkotaan, para pengusaha
akan cenderung untuk membangun pusat perbelanjaan modern atau yang biasa
kita sebut Mall. Mungkin menurut sebagian besar orang, suatu daerah
yang memiliki banyak Mall mencirikan bahwa daerah tersebut adalah daerah
metropolitan yang masyarakatnya cenderung berada di kelas ekonomi
menengah ke atas dan akan mendongkrak gengsi masyarakat. Padahal fakta
yang ada di balik fenomena menjamurnya pusat perbelanjaan modern adalah
meningkatnya sifat konsumtif. Jika jumlah pusat perbelanjaan di suatu
daerah semakin banyak, lama kelamaan akan menimbulkan sifat konsumtif
masyarakat di daerah tersebut.
Sifat konsumtif dapat berujung ke
sifat malas, tidak kreatif,dan akhirnya akan menuju ke arah kemiskinan.
Hal ini disebabkan karena masyarakat merasa semuanya sudah tersedia di
pusat perbelanjaan tersebut. Sehingga mereka malas untuk memproduksi
sesuatu. Dan akibatnya masyarakat akan terus bergantung pada keberadaan
pusat perbelanjaan tersebut dan menjadi masyarakat yang tidak produktif.
4. Meningkatnya angka pengangguran
Semakin
bertambahnya jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga
kerja yang tersedia. Tapi jika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak
cukup menampung jumlah tenaga kerja yang ada maka akan berdampak pada
meningkatnya angka pengangguran. Ledakan penduduk adalah masalah yang
harus segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait
karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan
dampak-dampak yang telah dijelaskan.
Selain dampak negatif di atas
pertumbuhan penduduk yang tinggi bisa di manfaatkan untuk membangun
Negara, karena pada dasarnya segala bentuk organisasi membutuhkan
kuantitas untuk membuat suatu perubahan, lebih-lebih dalam
ketatanegaraan. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menyeimbangkan
antara kuantitas dan kualitas untuk selalu dalam satu tatanan dan
terformat dengan baik, sehingga dengan demikian segala macam konflik
yang terjadi yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk akan bisa di
hentikan atau paling tidak bisa di minimalisir.
Karena dipengaruhi
oleh lonjakan penduduk yang sangat tinggi atau baby booming mempengaruhi
perkembangan sosial dapat meliputi segala aspek masyarakat, seperti :
perkembangan dalam cara berpikir dan interaksi sesama warga yang
sebelumnya masih irrasional menjadi semakin rasional, perkembangan
dalam sikap dan orientasi kehidupan ekonomi yang sebelumnya hemat
menjadi makin komersial, perkembangan tata cara kerja sehari-hari yang
makin ditandai dengan pembagian kerja pada spesialisasi kegiatan yang
makin tajam, perkembangan dalam kelembagaan dan kepemimpinan masyarakat
yang makin demokratis, perkembangan dalam tata cara dan alat-alat
kegiatan yang makin modern dan efisien.